Klaim Garansi Servis Laptop

Bulan November kemarin Laptop Asus SyamSalabim tiba-tiba rusak dengan ciri-ciri tampilan 80% layar LCD-nya berubah warna disertai garis-garis vertikal. Awalnya Syams sempat kebingungan, karena pemakaian laptop wajar dan biasa saja, malah beberapa menit sebelum kejadian laptop lancar digunakan. Setelah di restart dan tidak ada perubahan, Syams coba bertanya di grup Facebook.

Layar LCD Laptop Rusak
Dari sana ada yang memberikan pendapat kalau masalahnya berasal dari kabel fleksibel yang menghubungkan LCD laptop. Mengikuti beberapa saran dan tidak berhasil (salah satunya dengan menekan layar LCD secara pelan), akhirnya Syams mendengarkan komentar yang paling banyak disampaikan, yakni klaim garansi berhubung laptop masih berumur 3 bulan dalam pemakaian.

PENGALAMAN

Untuk diketahui Syams belum pernah mengklaim garansi laptop sebelumnya, yang mana sedikit membuat was-was karena banyak pengalaman yang Syams baca kurang berkenan akan servis yang dilakukan dari teknisi Asus Center. Tapi karena terdesak kebutuhan daripada mata sakit-sakitan menatap layar horor ini, akhirnya Syams pergi ke Asus Service Center untuk wilayah Makassar.

Tentunya yang diperlukan untuk dibawa selain laptop yang butuh reparasi adalah kartu garansi. Syams bawa saja semuanya dari buku garansi sampai nota pembayaran dari toko. Mengikuti petunjuk dari Google Maps, Syams melesatkan motor menuju Jalan Pengayoman tempat Asus RC MKS berada.

Asus Service Center Makassar
Sampai di situ ternyata tempatnya relatif kecil serupa satu ruko, jauh lebih kecil dari OPPO Center yang pernah Syams sambangi. Syams masuk dan pantau sebentar sebelum mengambil nomor antrian yang disediakan di sebelah kiri. Pengunjungnya ternyata tidak banyak, mungkin karena Syams datangnya pas hari kerja dan kantor sudah hampir tutup.

Baru saja duduk sebentar sudah dipanggil langsung oleh Customer Service nya, Syams taruh saja laptop di atas meja dengan alas busa yang sudah disediakan. CS-nya melihat kendala dari LCD dan meminta kartu garansi jika masih berlaku. Setelah dipastikan masa kartu garansi masih aktif, CS-nya mengembalikan lagi sambil menjelaskan.

"Apa laptopnya mau bapak proses disini? Kalau iya maka unit kami simpan terlebih dahulu. Untuk servis biasa minimal satu minggu dan jika ada pergantian sparepart bisa lebih lama tergantung dari pengiriman. Harga tergantung proses perbaikan dan biaya pembelian."

Mendengar hal itu cukup membuat kaget dan kecewa, gak kebayang laptop tak bisa diambil lebih dari seminggu. Untuk lebih tahu Syams kemudian bertanya.

"Kalau garansinya sendiri apa sudah dipastikan berlaku?"
"Nanti setelah diperiksa teknisi pak. Kalau ada kemungkinan kerusakan dilakukan secara fisik maka garansi tidak berlaku. Untuk pembatalan proses perbaikan akan dikenakan biaya 50.000 rupiah."

Syams dengarnya makin aneh saja. Masak pembatalan proses perbaikan untuk unit yang masih dalam masa garansi tetap kena juga? Kalau teknisinya bilang garansi ditolak bagaimana? Wah bakal kacau, sedangkan Syams yakin betul laptop rusak dengan sendirinya dan belum pernah kena tangan jahil siapa-siapa.

Berbekal keyakinan bahwa garansi masih bisa digunakan dan proses servis laptop tidak akan dikenakan biaya, akhirnya Syams mantapkan diri untuk memproses laptop di Asus Center ini. CS-nya kemudian memberikan Surat Keterangan Unit setelah Syams mengisi data diri yang terdiri dari nama, alamat, nomor telepon, email, dan password laptop.

Sebelum pergi tak lupa CS-nya menanyakan apakah data pada laptop sudah dibackup terlebih dulu. Memang pas duduk menunggu jelas terpampang kertas kecil ditembok yang mewajibkan customer melakukan backup data sebelum menerima proses servis. Beruntung Syams sudah mengantisipasi hal seperti itu dan sudah mempersiapkannya semalam.

Asus Service Center Makassar
Syams kemudian pulang dengan lunglai, soalnya tahu kalau gak bakal main laptop dan ngeblog selama seminggu. Setelah 1 minggu penuh menunggu dengan bosan belum ada kabar juga (kata CS-nya jika perbaikan sudah selesai atau garansi tertolak akan disampaikan via SMS), Syams cek di surat keterangan. Di situ terdapat nomor yang bisa dihubungi guna memantau keadaan unit.

Syams coba hubungi dan diangkat oleh CS yang kali ini pria.

"Halo pak ada yang bisa dibantu?"
"Begini mas saya ingin mencari tahu bagaimana proses dari produk laptop yang diservis."
"Baik pak, silahkan sebutkan nomor id-nya."

Syams sebutkan nomor ID yang tertera di surat keterangan.

"Untuk produk bapak masih disimpan karena sparepart masih dalam pengiriman."
"Berarti laptop saya belum di proses dong mas?"
"Bukan tidak diproses pak, kerusakan sudah dianalisa. Waktu pengirimannya memang butuh waktu, setelah sampai nanti tinggal perbaikannya saja."
"Nunggu berapa lama lagi mas?"
"Waktu standar bisa satu minggu." Kata CS-nya dengan santai.

Mendengar hal ini Syams jadi tambah pusing, apa harus nunggu lagi selama itu? Tapi karena paham gak bisa diapa-apain Syams sudahi percakapan. Setidaknya dari pembicaraan tadi jadi tahu kalau masa garansi laptop tetap berlaku dan servis kerusakannya bersifat gratis atau tak perlu bayar.

Hari berganti dan Syams makin tak sabaran. Sekitar 4 hari kemudian karena sudah tak tahan tanpa laptop berhari-hari akhirnya Syams memutuskan untuk membeli laptop baru. Rasanya tidak ada salahnya punya 2 laptop untuk situasi seperti ini. Tanpa ancang-ancang motor menuju ke MTC untuk mencari laptop yang sesuai budget.

Sayangnya setelah berkeliling cukup lama, tidak ada yang menjual merek laptop yang Syams cari. Memang setiap membeli perangkat elektronik kalau bukan dari olshop, maka pasti Syams cari tahu dulu spesifikasi barangnya secara online. Nanti pas sampai di toko tinggal disebutkan namanya biar gak ribet.

Karena tidak ada yang sesuai dengan spesifikasi laptop yang diharapkan, akhirnya keluar dari MTC dengan badan lunglai lagi. Begini-gini amat yah gan! Biar gak tambah loyo, Syams cari warung buat icip-icip karena memang belum makan dari tadi pagi. Pas selesai tiba-tiba ada SMS masuk.

Asus Service Center
Baca SMS itu rasanya senang bukan main, langsung saja motor digas ke kantor Asus Center sambil berharap tempatnya belum tutup. Dan yah kantornya masih terbuka. Seperti biasa pengunjung terbilang irit dan nomor antrian cukup cepat disebutkan. Syams serahkan surat keterangan servis dan CS-nya pergi kebelakang mengambil laptop yang telah diperbaiki.

Di tes layar LCD-nya sudah kembali bening, tidak ada masalah dan garis pelanginya sudah sirna. OS yang awalnya dikhawatirkan akan kena install ulang ternyata juga tidak terjadi. Akhir kata, Syams pulang dengan hepi. Hehe..


Demikian sedikit cerita pengalaman klaim garansi untuk servis laptop bertempat di Asus Center daerah Makassar. Untuk kepuasan, Syams bilang cukup puas. Soalnya kekhawatiran sparepart-nya bakal dijahilin oleh teknisi tak terbukti (seperti beberapa testimoni di forum-forum), klaim garansi juga diproses profesional. Satu-satunya hal yang jadi persoalan cuma masalah waktu.

Bagi Agan yang mungkin saat ini mengalami kendala kerusakan laptop Asus atau merek lainnya, Syams sarankan silahkan bawa saja ke Service Center vendor masing-masing guna mendapatkan penanganan yang lebih profesional terlebih jika kartu garansi masih berlaku. Memang masih ada kekurangan, tapi lebih baik ketimbang bawa produk ke toko servis abal-abal.

Pesan Syams sebelum melakukan servis laptop pastikan untuk backup data terlebih dahulu meski kerusakan sekecil apapun, karena banyak hal bisa terjadi tanpa sepengetahuan pengguna.